Thalassemia dan Transfer Factor

THALASSEMIA dan TRANSFER FACTOR

DEFINISI THALASSEMIA

Thalassemia adalah penyakit keturunan tentu karena dipengaruhi oleh gen kedua orang tua penderita thalassemia. Pada penderita thalasemia terjadi perubahan atau mutasi gen, yaitu pembawa kode genetik untuk pembuatan hemoglobin. Akibatnya kualitas sel darah merah tidak baik dan tidak dapat bertahan hidup lama, tidak bisa bertahan sepanjang hidup sel darah merah normal. kelainan atau perubahan pada hemoglobin yang menyebabkan sel darah merah mudah rusak. Ini merupakan penyakit genetika yang tidak dapat disembuhkan.

PANTANGAN THALASEMIA

 
Penderita thalassemia berpotensi mengalami penumpukan zat besi yang berbahaya bagi kesehatan tubuhnya. Padahal, zat besi yang berlebih bisa menyebabkan keracunan bagi tubuhnya. Oleh karena itu, makanan yang kadar kandungan zat besinya tinggi harus mereka hindari.
Oleh para dokter, para penderita thalassemia biasanya diminta menjalankan diet zat besi.
 
Karena itu, cukup banyak makanan yang harus dipantang oleh mereka. Makanan pantangan itu antara lain daging berwarna merah, hati, ginjal, sayur-mayur berwarna hijau, roti, gandum, alkohol, serta telur ayam dan telur bebek.
Namun, tak semua makanan yang punya kandungan zat besi tak boleh dimakan. Kandungan besi pada batas moderat masih bisa dikonsumsi oleh para penderita thalassemia. Misalnya, daging yang berwarna putih seperti daging ayam dan babi. Begitu pula dengan sayur-mayur berwarna cerah seperti sawi dan kol. Makanan yang mengandung zat besi rendah antara lain nasi dan mi, roti, biskuit, serta umbi-umbian (root vegetables) seperti wortel, labu, bengkoang,dan lobak.Segala macam ikan juga mengandung protein yang tinggi namun punya zat besi rendah, sehingga bisa masuk daftar menu harian. Begitu juga dengan susu, keju, dan buah-buahan. Tapi tidak demikian halnya dengan buah kering yang punya kadar zat besi telah jauh melebihi batas normal zat besi yang seharusnya.
Penderita thalassemia umumnya memiliki kadar hemoglobin yang sangat rendah. Itulah sebabnya, transfusi darah untuk mendongkrak hemoglobin wajib ditempuh. Jika belum sampai pada kesimpulan itu, para dokter menyarankan penderita rutin diberi kacang merah.
Di sini, penderita atau orang tua harus kreatif. Banyak ragam resep agar makanan berbahan kacang merah menarik bagi pasien. Sebab, pada anak-anak yang punya penyakit ini cenderung susah dan malas makan. Makanya, tak sedikit anak thalessemia punya berat badan di bawah ukuran normalnya.
Pada penderita thalessemia, buah-buahan serta sayur-sayuran yang mengandung asam folat juga dianjurkan antara lain brokoli, susu, dan bayam.

TIPE THALASSEMIA

Hemoglobin tersusun dari dua jenis rantai protein, yaitu rantai protein alpha globin dan rantai protein beta globin.
  1. Bila yang terganggu  pembentukannya adalah rantai protein alpha, maka thalasemia yang timbul disebut thalasemia alpha.
  2. Bila yang terganggu  pembentukannya adalah rantai protein beta, maka thalasemia yang timbul disebut thalasemia beta.
Kedua tipe ini bisa ditemukan dalam bentuk ringan hingga berat.

PEMBAGIAN THALASSEMIA dibagi menjadi :
  1. Thalassemia mayor
    tanda dan gejala umumnya muncul beberapa bulan setelah lahir,wajah pucat dan limpa membesar, perubahan bentuk muka, kulit kehitaman, gangguan pertumbuhan, dan gizi kurang/buruk.Transfusi berfungsi membantu penderita thalassemia mayor untuk memperbaiki pasokan sel darah merah. Namun,
    biasanya pasien memerlukan transfusi darah dan terapi pengobatannya dilakukan sepanjang hidup.
    “Ada penderita yang memerlukan transfusi setiap dua bulan sekali atau sebulan sekali, tergantung dari berat ringannya,
  2. Thalassemia minor (pembawa sifat)
    Gen penyebab thalasemia hanya diturunkan dari salah satu orangtua, umumnya anak tersebut hanya menderita thalasemia dengan manifestasi klinis yang ringan, bahkan kadang tidak ada gejala klinis yang timbul. Orang dengan gen pembawa thalasemia namun tanpa gejala ini disebut pembawa sifat atau karier (carrier) thalasemia. Walaupun tanpa gejala, karier thalasemia tetap akan menurunkan gen pembawa sifat thalasemia ini pada keturunannya.

TRANSFUSI DARAH dan KELEBIHAN ZAT BESI pada THALASSEMIA

Kelebihan zat besi pada penderita thalassemia menimbulkan bahaya tersendiri bagi tubuh penderita karena dapat terakumulasi dan merusak organ tubuh mereka. biasanya kelebihan zat besi ini  terbawa pada saat transfusi efek transfusi ini juga perlu mendapat perhatian karena penderita dapat terancam akibat kelebihan zat besi yang Namun, pasien tidak perlu khawatir. Pasalnya, kelebihan zat besi tersebut dapat diatasi dengan mengonsumsi obat kelasi besi (menetralisasi zat besi dalam tubuh).
 

BIAYA PENGOBATAN THALASSEMIA

Dari segi biaya, pengobatan penyakit ini memang masih tergolong tinggi. di Indonesia biaya pengobatan mencapai Rp 200 juta-Rp 300 juta per tahun setiap anak, dan jumlah ini di luar biaya jika terjadi komplikasi. atau sekitar 16-25 jt /bulan/ masalah pembiayaan berobat untuk pasien tidak mampu dapat sedikit teratasi dengan adanya bantuan pemerintah melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat. Pasien miskin penderita thalassemia mayor tetap bisa mendapatkan pengobatan gratis di salah satu rumah sakit pemerintah.

Testimoni 4Life Transfer Factor™ pada pasien Autoimunne & Thalassemia.

Sejak 1999, istri saya menderita Fibromyalgia, sebuah penyakit auto-immune yang kronis yang menyerang otot tubuh, ligamen dan tendon; dan mengakibatkan rasa sakit dan letih luar biasa yang terus menerus di seluruh tubuhnya. Beberapa kali dia kehilangan kemampuan menggerakkan tungkai kakinya dan kehilangan indera perasa di kulit. Dunia kedokteran belum menemukan penyebabnya, apalagi pengobatannya. Selama ini, para dokter yang kami konsultasikan, baik dalam maupun luar negeri, hanya memberi pengobatan yang meringankan gejala (symptomatic), mulai dari steroid, NSAID (non-steroid) hingga anti-depressi. Semua obat-obat ini memberi efek-sampingan yang buruk, sampai ke tingkatan istri saya mengalami osteoporosis. Beberapa tahun kemudian, istri saya juga didiagnosa mengidap Thalassemia Minor. Sejak itu, dia harus menerima transfusi darah setiap tahunnya. Sekilas nilai penting hasil tes darah istri saya sejak 2000 hingga 2007 adalah: Nilai C3 adalah 39.7 (normal 74 – 148) Nilai C4 adalah 5.6 (normal 14 – 29) Nilai Hb setiap tahun akan turun hingga 7,7 (normal 11.7 – 15.5) sebelum ditransfusi darah. C3 dan C4 adalah aktifitas sejenis protein yang terlibat dalam sistim komplemen yang bekerja sama dengan sistim imun tubuh. Karena nilainya rendah, dokter menganjurkan istri saya meminum Cellcept. Setelah hampir setahun dengan tidak membawa perubahan, istri saya memutuskan untuk berhenti meminumnya. Efek sampingan dari Cellcept adalah rasa mual yang amat sangat. Karena penyakit auto-immune ini, istri saya sering mengalami penyakit-penyakit lainnya. Pengobatan alternatif baik secara fisio-terapi (akupuntur, totok) maupun oral telah kami jalani. Suplemen oral yang telah dicoba adalah minuman Noni, Bovine Colostrum (dari New Zealand), Jamur Shitake, Spirulina, Echinaceae, Cordyceps (dari China) dan beberapa lainnya yang tidak kami ingat. Semua ini tidak membantu merubah keadaan. Di awal tahun 2008, istri saya memutuskan untuk menghentikan konsumsi obat-obatan yang hanya menghilangkan gejala dan membawa efek sampingan buruk. Pada saat bersamaan seorang teman warganegara asing yang selalu mendampingi kami dalam pengobatan membawa Transfer Factor™. Dia sangat mendorong kami mencobanya. Enam bulan kemudian setelah meminum Transfer Factor™, & setelah selesai melakukan pemeriksaan darah rutin, hasilnya mengejutkan kami dan juga dokter yang merawat istri saya. Inilah nilainya: Nilai C3 adalah 115 (normal 74 – 148) Nilai C4 adalah 15 (normal 14 – 29) Hb darah adalah 13 (normal 11.7 – 15.5), dan tetap bertahan di nilai 13 hingga hari ini setelah melewati kurun waktu hampir dua tahun. Sejak itu, istri saya tidak lagi menjalani transfusi darah. Istri saya adalah pasien tetap di Rumah Sakit Pluit Jakarta dengan nomor pengenal 059045. Semua yang kami utarakan di atas adalah benar dan bisa diperiksa kepada pihak rumah sakit. Kami juga menyimpan hampir semua sejarah pengobatan.
Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | 4Life Team | Blora
Copyright © 2011. 4 Life Blora - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by GungsBisco | Taman Herbals | 4Life Themes
Proudly powered by BIGBASS